watermark logo

Up next

Hidup tanpa kewarganegaraan: 'Warga Indonesia bukan, Malaysia juga bukan' - BBC News Indon

8 Views· 02/22/20
Aryel Narvasa
Aryel Narvasa
Subscribers
0

Saat usianya baru 12 tahun, Iwan Nursyah kabur dari rumahnya di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Nasib membawanya masuk ke Negara Bagian Sabah, Malaysia, secara ilegal, tanpa dokumen resmi.

Selama delapan tahun Iwan tinggal di pedalaman Sabah tanpa identitas warga negara.

Kini, berusia 20 tahun, Iwan ingin memperjuangkan kembali kewarganegaraannya, agar dia bisa mengakui anaknya dan kembali pulang ke Indonesia untuk bertemu keluarganya.

Di sisi lain, ada juga Efa, yang tidak bisa mengurus kartu identitas warga negara, akibat tidak punya akte kelahiran.

Secara keturunan, Efa adalah warga negara Malaysia, dari ayahnya. Namun, karena ibu yang bekerja sebagai TKI dan ayahnya menikah secara siri, Efa tidak mendapatkan sertifikat lahir.

Kini, di usia 19 tahun, dia memperjuangkan dokumen resmi agar anak yang dia kandung tidak bernasib seperti dirinya.

Efa dan Iwan hanya dua dari puluhan ribu, bahkan mungkin ratusan ribu, anak yang lahir di Malaysia tanpa memiliki kewarganegaraan.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Malaysia, setidaknya 43.445 anak-anak atau anak muda, di bawah usia 21 tahun, masuk dalam kategori tanpa kewarganegaraan. Jumlah ini merujuk data tahun 2019.

Lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi lain memperkirakan jumlah tersebut jauh lebih tinggi, mencapai ratusan ribu orang sebab data Kementerian Dalam Negeri tidak mencakup mereka yang belum terdaftar.

Baca kisah Efa di melalui tautan: https://bbc.in/2RXZcxK

Reporter: Rohmatin Bonasir
Video Jurnalis: Dwiki Marta
============
Berlangganan channel ini di: https://bit.ly/2Mkg9hY
Instagram: https://www.instagram.com/bbcindonesia/
Twitter: https://twitter.com/BBCIndonesia
Facebook: https://www.facebook.com/BBCNewsIndonesia/

Show more

 0 Comments sort   Sort By


Up next